Kamis, 31 Maret 2011

epistemologi


BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Apa bila kita berbicara tentang filsafat ilmu pengetahuan, yang dalam hal ini adalah ilmu pengetahuan kefilsafatan yang secara khusus hendak memperoleh pengetahuan tentang hakikat pengetahuan.  J.A. Niels Mulder menuturkan, epistemologi adalah cabang filsafat yang mempelajari soal watak, batas-batas dan berlakunya dari ilmu pengetahuan. Menurut Jacques Veuger mengemukakan, epistemologi adalah pengetahuan tentang pengetahuan dan pengetahuan yang kita miliki tentang pengetahuan kita sendiri bukan pengetahuan orang lain tentang pengetahuan kita atau pengetahuan yang kita miliki tentang pengetahuan orang lain, sedangkan menurut Abbas Hamani Mintareja memberikan pendapat bahwa epistemologi adalah bagian filsafat atau cabang filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan dan mengadakan penilaian atau pembenaran dari pengetahuan yang telah terjadi. Maka dari semua definisi tersebut yang di kemukakan oleh beberapa pendapat bisa di simpulkan bahwa epistemologi adalah bagian filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal mula pengetahuan, dan sistematika penulisan. Epistemologi adalah arti pengetahuan tentang terjadinya pengetahuan, jenis-jenis pengetahuan dan asal- usul pengetahuan.
B.     Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas maka kami dapat  menarik sebuah rumusan masalah sebagai berikut:
1.      Apakah pengertian epistemologi?
2.      Apa saja penyebab terjadinya pengetahuan?
3.      Apa saja jenis-jenis pengetahuan?
4.      Bagaimana asal-usul pengetahuan?
C.     Tujuan Penulisan
1.      Untuk mengetahui pengertian epistemologi
2.      Untuk mengetahui penyebab terjadinya pengetahuan
3.      Untuk mengetahui jenis-jenis pengetahuan
4.      Untuk mengetahui asal-usul pengetahuan

BAB II

PEMBAHASAN


A.    Pengertian Epistemologi
`Istilah epistemologi berasal dari kata Yunani, episteme dan logos. Episteme bisa di artikan pengetahuan atau kebenaran, dan logos di artikan pikiran, kata atau teori epistemologi secara epistemologi dapat di artikan teori pengetahuan yang benar dan lazimnya hanya di sebut teori pengetahuan yang dalam bahasa inggrisnya adalah theory of knowledge. Istilah lain dari epistemologi adalah berbagai kepustakaan filsafat kadang-kadang di sebut juga logika material, criteriology, kritik pengetahuan, gnosiology dan dalam bahasa indonesianya lazim di pergunakan untuk istilah “filsafat pengetahuan”.
1.      Logika Material
Istilah logika material sudah mengandaikan adanya ilmu pengetahuan ilmu lain yang di sebut dengan logika formal. Istilah logika material ini secara khusus hanya terdapat pada kepustakaan kefilsafatan belanda. Adapun logika material bersangkutan dengan kebenaran material yang kadang-kadang juga dapat di sebut kebenaran autentik atau otentisitas isi pemikiran.
2.      Kriteriologia
Kriteriologia merupakan suatu cabang filsafat yang berusaha untuk menetapkan benar tidaknya suatu pikiran atau pengetahuan berdasarkan ukuran tentang kebenaran.
3.      Kritika pengetahuan
Istilah kritika pengetahuan sedikit banyak ada sangkut pautnya dengan istilah kriteriologia. Ini adalah sejenis usaha manusia untuk mendapatkan, suatu pemikiran atau pengetahuan manusia itu sudah benar atau tidak benar dengan jalan meninjaunya secara sedalam-dalamnya. Jadi secara singkat kriterika pengetahuan yang menunjukkan suatu ilmu pengetahuan yang berdasarkan tinjauan secara mendalam berusaha menentukan benar tidaknya suatu pikiran atau pengetahuan manusia.
4.      Gnoseologia
Gnoseologia adalah pengetahuan atau cabang filsafat yang berusaha memperoleh pengetahuan mengenai hakikat pengetahuan khususnya mengenai pengetahuan yang bersifat keilahian.
5.      Filsafat Pengetahuan
Secara singkat filsafat pengetahuan merupakan salah satu cabang filsafat yang mempersoalkan mengenai suatu masalah hakikat pengetahuan.
B.     Terjadinya pengetahuan
Masalah terjadinya pengetahuan adalah masalah yang amat penting dalam epistemologi, sebab terjadinya pengetahuan maka seseoarang akan berwarna pandangan atau paham filsafatnya. Sebagai alat untuk mengetahui terjadinya pengetahuan menurut John Huspers dalam bukunya An Introduction to Phylospphical Analysis mengemukakan sebagai berikut:
1.      Pengalaman indera (sense experience)
2.      Nalar (reason)
3.      Otoritas (authority)
4.      Intuisi (intuition)
5.      Wahyu (revolution)
6.      Keyakinan (faith)
Berikut ini penjelasan dari enam hal tersebut:
1.      Pengalaman Indera (sense experience)
Pengalaman indera adalah sumber pengetahuan yang berfupa alat-alat untuk menangkap objek dari luar diri manusia melalui kekuatan indera.
2.      Nalar (reason)
Nalar adalah salah satu corak berpikir dengan menggabungkan dua pemikiran atau lebih dengan maksud untuk mendapat pengetahuan baru. Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam masalah ini adalah tentang asas-asas pemikiran sebagai berikut:
Ø      Principium identitas adalah sesuatu itu mesti sama dengan dirinya sendiri. Asas ini bisa juga di sebut asas kesamaan.
Ø      Principium contradictionis adalah bila ter dapat dua pendapat yang bertentangan, tidak mungkin keduanya dalam waktu yang bersamaan. Asas ini di sebut sebagai asas keterangan.
Ø      Principium tertir exlusi adalah pada dua pendapat yang berlawanan tidak mungkin keduanya benar dan salah. Asas ini di sebut sebagai asas yang tidak ada kemungkinan.
3.      Otoritas (authority)
Otoritas adalah kekuasaan yang sah yang di miliki oleh seseorang dan di akui oleh kelompoknya. Otoritas menjadi salah satu sumber pengetahuan, karena kelompoknya memiliki pengetahun melalui seseorang yang mempunyai kewibawaan dalam pengetahuannya.
4.      Ituisi (intuition)
Intuisi adalah kemampuan yang ada pada diri manusia yang berupa proses kejiwaan dengan tanpa suatu rangsangan atau stimulus untuk membuat pernyataan yang berupa pengetahuan.
5.      Wahyu (revolution)
Wahyu adalah berita yang di sampaikan oleh Tuhan kepada Nabi-Nya untuk kepentingan ummatnya. Wahyu dapat di katakan sebagai salah satu sumber pengetahuan.
6.      Keyakinan (faith)
Keyakinan adalah suatu kemampuan yang ada pada diri manusia yang di peroleh melalui kepercayaan.
C.    Jenis-Jenis Pengetahuan
Pengetahuan menurut Burhanuddin Salam,mengemukakan bahwa pengetahuan yang di miliki manusia ada empat:
1.      Pengetahuan biasa, yakni pengetahuan yang dalam filsafat di katakan dengan istilah common sense, dan sering di artikan dengan good sense.
2.      Pengetahuan ilmu, yakni ilmu sebagai terjemahan dari science. Dalam pengertian yang sempit science di artikan untuk menunujukkan ilmu pengetahuan alam yang sifatnya kuantitatif dan objektif.
3.      Pengetahuan filsafat, yakni pengetahuan yang di peroleh dari pemikiran yang bersifat kontemplatif dan spekulatif. Pengetahuan filsafat ini lebih menekankan pada universalitas dan kedalaman kajian tentang sesuatu.
4.      Pengetahuan agama, yakni pengetahuan yang hanya di peroleh dari Tuhan lewat para Utusan-Nya. Pengetahuan agama bersifat mutlak dan wajib di yakini oleh para pemeluk agama.
D.    Asal-Usul Pengetahuan
Asal-usul pengetahuan termasuk suatu hal yang sangat penting dalam epistemologi untuk mendapatkan dari mana pengetahuan itu muncul.
1.      Aliran-aliran dalam pengetahuan.
Dalam aliran-aliran pengetahuan di bagi menjadi empat sebagai berikut:
ü      Rasionalisme
ü      Empirisme
ü      Kritisisme
ü      Positivisme

2.      Metode Ilmiah
Menurut Soejono Sumargono (1983) metode ilmiah secara garis besar ada 2:
§         Metode Ilmiah yang bersifat umum
§         Metode penyelidikan ilmiah
3.        Sarana berpikir
Adapun logika dan statistika mempunyai peranan dalam berpikir induktif untuk mencari konsep-konsep yang berlaku umum.
a.       Bahasa Ilmiah
b.      Logika dan Matematika
c.       Logika dan Sistematika





















BAB III

PENUTUP


A.                  Kesimpulan
                   Dari penjelasan di atas dapat ditarik kesimpulan, epistemilogi merupakan bagian dari filsafat yang membicarakan tentang terjadinya pengetahuan, sumber pengetahuan, asal –usul pengetahuan , batas-batas sifat, metode dan kesahihan pengetahuan. Mengenai filsafat pengatahuan dapat dijelaskan sebagai salah satu cabang filsafat yang mempersoalkan mengenai masalah hakikat pengetahuan.dan mengenai terjadinya pengetahuan menurut john huspers dalam bukunya An introduction to philosophical analisis ada enam pengetahuan indera, nalar, otoritas, intuisi, wahyu, keyakinam. Dan asal-usul pengetahuan itu muncul dari aliran-aliran dalam pengetahuan, metode ilmiah, sarana berpikir.





















DAFTAR PUSTAKA

                   Surajio, Filsafat Ilmu dan  Perkembangannya di Indonesia. Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009
                   Bakhtiar, Amsal, Filsafat Ilmu. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2009

Tidak ada komentar:

Posting Komentar